Berita Viral Terkini dari Amerika Serikat

Berita Viral Terkini dari Amerika Serikat

Berita Viral Terkini dari Amerika Serikat: Badai Tornado dan Banjir Melanda Wilayah Midwest dan Selatan AS

Pada awal April 2025, badai dahsyat melanda wilayah Midwest dan Selatan Amerika Serikat, menyebabkan serangkaian tornado dan banjir besar. Setidaknya 15 tornado dilaporkan di empat negara bagian, merusak rumah, bisnis, serta infrastruktur seperti jaringan listrik dan pepohonan. Delapan orang dilaporkan terluka di Kentucky dan Arkansas, dengan satu orang dalam kondisi kritis di Ballard County, Kentucky.

Gubernur Arkansas, Sarah Huckabee Sanders, mengumumkan keadaan darurat untuk mengatasi situasi yang memburuk. Layanan Cuaca Nasional (NWS) mengeluarkan peringatan tornado dan banjir bandang di beberapa negara bagian, termasuk Missouri, Arkansas, Tennessee, dan Kentucky, yang mempengaruhi jutaan orang. Kota Nevada, Missouri, mengalami kerusakan parah, termasuk gerbong kereta yang terbalik dan bisnis yang hancur.

NWS memperkirakan hujan lebat yang berpotensi bersejarah dalam beberapa hari mendatang, dengan risiko banjir “generasi” di Arkansas, Missouri, Tennessee, dan Mississippi, dengan perkiraan curah hujan hingga 15 inci. Lebih dari 400.000 pelanggan kehilangan listrik akibat badai tersebut. Pejabat setempat mendesak warga untuk tetap waspada seiring pergerakan sistem badai yang lambat ke arah timur. ​

Berita Viral Terkini dari Amerika Serikat: Pemerintahan Trump Mengumumkan Tarif Baru yang Signifikan

Pada 2 April 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan penerapan tarif baru yang luas pada hampir semua mitra dagang AS. Tarif dasar sebesar 10% akan dikenakan pada semua impor, dengan tarif lebih tinggi untuk negara-negara tertentu yang dianggap memiliki praktik dagang tidak adil. China akan menghadapi tarif sebesar 34%, Uni Eropa 20%, sementara negara seperti Inggris dan Australia akan dikenakan tarif 10%.

Trump menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk mengatasi defisit perdagangan kronis dan praktik non-resiprokal, seperti manipulasi mata uang dan tarif asing yang berlebihan, yang dianggap sebagai keadaan darurat nasional. Tarif ini, yang diberlakukan berdasarkan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat

Internasional 1977, bertujuan untuk menghidupkan kembali industri AS, menciptakan lapangan kerja, mengurangi pajak, dan membayar utang nasional. Langkah ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada perdagangan internasional, terutama bagi eksportir Australia yang menghadapi tarif pada barang senilai $23,9 miliar.

Berita Viral Terkini dari Amerika Serikat: Penahanan dan Deportasi Pemegang Visa dan Green Card Meningkat

Pada awal 2025, pemerintahan Trump meningkatkan penegakan hukum imigrasi yang agresif, menyebabkan penahanan dan deportasi banyak pemegang visa dan green card, memicu kekhawatiran dan kontroversi luas. Administrasi, dengan alasan kekhawatiran kebijakan luar negeri dan hubungan dengan terorisme, menargetkan individu termasuk mahasiswa, akademisi, dan profesional, banyak di antaranya memiliki dokumentasi yang sah dan keterkaitan dengan institusi AS.

Insiden profil tinggi termasuk penangkapan Rumeysa Ozturk dan Badar Khan Suri karena diduga memiliki hubungan dengan Hamas, serta Yunseo Chung dan Ranjani Srinivasan karena berpartisipasi dalam aktivisme pro-Palestina. Kasus lainnya, seperti Dr. Rasha Alawieh dan mantan presiden Kosta Rika Óscar Arias Sánchez, melibatkan tuduhan dukungan untuk Hezbollah atau kritik politik terhadap Trump.

Beberapa deportasi terjadi meskipun ada perintah pengadilan, menimbulkan kekhawatiran hukum dan hak asasi manusia. Selain itu, ICE menahan turis dan penduduk jangka panjang karena pelanggaran kecil di masa lalu atau masalah visa, termasuk Fabian Schmidt dan Jessica Brösche. Salah satu kasus bahkan melibatkan seorang anak berusia 10 tahun yang orang tuanya ditahan, mengganggu perawatan kanker otaknya secara kritis. Kritikus berpendapat bahwa tindakan keras ini menargetkan perbedaan ideologi dan memiliki efek mengerikan pada kebebasan akademik dan imigrasi yang sah. ​

Presiden Trump Mengundang Presiden El Salvador ke Gedung Putih

Presiden Trump mengundang Presiden El Salvador, Nayib Bukele, ke Gedung Putih untuk pertemuan pada 14 April, mengungkapkan apresiasi atas dukungan Bukele dalam memerangi imigrasi ilegal. Trump memuji kerja sama Bukele dalam menampung tersangka anggota geng yang dideportasi, termasuk yang terkait dengan MS-13 dan Tren de Aragua, di fasilitas supermax baru El Salvador, Pusat Penahanan Terorisme (CECOT).

Sejauh ini, sekitar 250 individu, termasuk penjahat profil tinggi dan pelaku kejahatan terhadap anak yang diklasifikasikan di bawah Organisasi Teroris Asing, telah dipindahkan berdasarkan kesepakatan senilai $6 juta. Sebuah video dramatis yang dibagikan oleh Bukele menunjukkan para narapidana tiba dengan borgol dan diproses di penjara. Surat undangan Trump menyoroti kemitraan yang sedang berlangsung dan mengungkapkan harapan untuk dialog lebih lanjut tentang langkah-langkah keamanan bersama.

Sekretaris Keamanan Dalam Negeri, Krisi Noem, mengkonfirmasi kesediaan Bukele untuk terus menerima deportan berbahaya, memperkuat kerja sama bilateral melawan terorisme dan kejahatan terorganisir.

Peringatan Resesi oleh Ekonom seiring Pasar Saham Dunia Anjlok

Pengumuman tarif baru oleh Presiden Trump telah memicu kekhawatiran di kalangan ekonom tentang potensi resesi, seiring pasar saham global mengalami penurunan tajam. Langkah ini memicu keprihatinan dan seruan untuk negosiasi lebih lanjut guna membuat aturan perdagangan lebih adil. Tesla membantu menarik pasar lebih rendah setelah melaporkan

Share this